Jumat, 14 Agustus 2020

"Woman was created from the ribs of a man

Not from his head to be above him

Nor from his feet to be walked upon him

But from his side to be equal

Near to his arm to be protected

And close to his heart to be loved."

 Aku tidak bisa menulis puisi

Aku tidak bisa merangkai kata-kata indah

hingga menari-nari gemulai di atas secarik kertas

Terlalu banyak emosi berkecamuk untuk menjalin sebaris larik sederhana

Kata-kata pun menjadi terlalu pengecut untuk tergugah dari peraduannya

Huruf-huruf tersudut tak bernyali

untuk saling berangkulan merangkai kata

Secarik kertas kosong bagai hamparan laut luas

yang siap menerkam ide yang semburat ketakutan

Sebatang pena menusuk ideologi hingga mati menyebar merah

Tak ada lagi tempat untuk puisi

Lalu semuanya hening

Kata-kata pun meluap dan berteriak

"DASAR PENGECUT!! Kami mau berkelana mencari majikan yang lain.

Kamu tidak becus mengasuh kami!"

Lalu kata-kata itu pun melenggang angkuh

diiringi ideologi yang membuntuti mereka

Aku hanya bisa menulis kosong ke dalam kosong

Hinggak akhirnya kosong pun ikut minggat 

 BUAIAN TOPENG


Hey, dimana gerangan bocah cilik itu?

Ah dia sedang ke pasar malam mencari sebuah topeng

Sebuah topeng warna-warni yang membuat rumput yang sedang bergoyang pun mengerling padanya

Topeng yang dapat mentupi borok di wajahnya

Topeng yang dapat menyulam renda pada nanah yang berkedut tegar

Pokoknya topeng yang penuh tipuan, penuh muslihat

Ia ingin menjadi pasar malam di dalam pasar malam

Memanggil semua orang masuk ke dalam topengnya

Memberikan semua mimpi

Memberikan semua janji

Memberikan semua dusta

Hingga semua orang idiot itu pun terbuai

Dalam buaian topeng

Lalu bocah tengik itu cepat-cepat membakar topengnya

Semua senyum da tawa riang kini menjadi asap yang mengepul

Si bocah bajingan tertawa terpingkal-pingkal

"Ya sudah aku mau ke jamban dulu menyulam luka,

kalian bersenang-senanglah dalam rongsokan topeng."

Demikian ia pun pergi

Hey, dimana gerangan bocah biadab itu?

Ah dia sedang ke jamban mecari sebuah topeng

Kali ini topeng yang lebih jorok dari boroknya

Topeng yang dapat meletuskan nanah yang suka berkedut

Supaya muncrat semua dusta yang membuatnya buruk rupa


- Sebuah puisi lama yang sungguh sangat Joko Pinurbo-esque (setidaknya menurut saya), didedikasikan pada kekaguman akan karya-karya Beliau-


Senin, 25 Desember 2017

Aku sayang dia..
Yang selalu bisa membuat goresan pada bibirku ini merekah
Yang selalu menjadikan gelapku penuh bintang
Yang selalu menciptakan asap lembut pada dinginku
Yang selalu mengajakku menggugah bintang-bintang di sana
Yang selalu membuat Kasur tidurku layak permadani bahan sutera
Tapi aku jatuh ketika mereka sejenak menghilang
Aku mulai ragu untuk melangkah
Bahkan angin membawaku menjauh
Hujan membuatku menyingkir
Sayapnya mengajakku terbang lalu jatuh tersungkur
juga malam ini..


Tuhan..
Berikan aku malaikat itu lagi
Bukan yang seperti dia
Tapi aku ingin dia
Hanya dia yang kuminta
Berikan dia di sampingku malam ini
Ijinkan dia menemaniku
Hingga hati ini lelah menjamahnya.

Saat cinta menuai kontroversi
Amarah berhembus
Segala taktik dan akal bulus diluncurkan
Para paparazzi mulai beraksi
Semua tontonan berisi konfrontasi belaka


Saat cinta menuai kontroversi
Hakim pun turun tangan
Sidang pun digelar
Saksi-saksi dusta dipertontonkan
Ketukan palu menjadi penentu segalanya


Saat cinta menuai kontroversi
Dua ego saling bertautan
Bendera perang dikibarkan
Adu mulut pun menjadi tontonan


Saat cinta menuai kontroversi
Hanyalah benci dan amarah mengambang di permukaan
Semua cinta yang dulu ada kini menguap tak berbekas
Tergantikan taring dan tanduk yang siap bertarung
Saling menghajar sisa cinta tanpa kenal ampun

"Saat cinta mengetuk pintumu, biarkanlah Ia..
Dengan dahagamu, minumlah bersamanya
Ia tak lelah, namun berbaringlah dengannya
Karena semuanya untukmu
Melayaninya adalah kebaikanmu
Menjaganya berarti menjagamu
Dan bila Ia menyakiti
Terimalah itu sebagai pembersihan atas dengkimu
Dan saat ia pergi, lepaskanlah..
Karena sesungguhnya, Ia tak akan pernah meninggalkanmu."

Don't find love, let's love finds you. That's why it's called falling in love. Because you don't force yourself to fall. You just fall..